jangan melihat orang dari luarnya saja
Janganpernah ada iming-iming untuk memberikan segalanya karena dihargai mahal. Jadi pastikan semua hal yang bisa diambil dari smartphone tersebut sudah Kamu lakukan. itulah 10 tips menjual HP bekas dengan harga yang tinggi sebagai acuan bagi Kamu yang ingin menjualnya. Jadi jika ada tips yang ketinggalan menurut Kamu, jangan lupa ditambahkan
Janganpernah menilai seseorang dari luarnya saja, karena kamu tak pernah tahu apa yang telah dia jalani dalam hidupnya. Terkadang, meski kamu mampu berpura-pura kuat, kamu tahu bahwa hal sekecil apapun bisa membuat kamu tiba-tiba terluka. Terkadang kamu harus berhenti mencari orang yang tepat untuk hidupmu, dan membiarkan dia datang sendiri
Apapengalaman yang pernah kamu alami sendiri dengan peribahasa "Jangan melihat orang lain hanya dari luarnya saja"? Semua yang terkait (34) Sortir. ya cuma terlihat seperti manusia kampung biasa saja. Di kasus 1 malah saya pas botak itu, belum semempesona sekarang cie elah bacot. Di kasus 2 lagi pake jaket.
Kitaselalu mengeluhkan hidup kita ketika melihat kehidupan orang lain yang sepertinya jauh lebih indah dan nikmat dari hidup kita. Dan kita selalu melihat semuanya dari luarnya saja, padahal belum tentu yang kita lihat hidupnya lebih indah, lebih bahagia, lebih segalanya dari kita dan benar-benar seperti itu kenyataannya, karena kadang semua
Memperhatikanbagaimana sikapnya kepada kita juga merupakan cara mengetahui apakah cinta kita bertepuk sebelah tangan atau tidak. Sikap seseorang yang terlihat biasa-biasa saja sama kita dan tidak ada sesuatu yang spesial, artinya cinta kita benar bertepuk sebelah tangan. Jangan sampai salah mengartikan kebaikan seseorang dan jadi baper sendiri ya.
Wo Kann Ich Nette Leute Kennenlernen. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sering kita mengalami perlakuan, kita dianggap tidak penting oleh sesama, bahkan kita menganggap seorang tidak penting, berdasarkan penilaian luarnya saja. Kita terkadang hanya ingin mendekati seorang yang menguntungkan diri kita, baik dari segi kedudukannya, dari segi tampilan harta yang ia tampilkan, dari ketampanan dan kecantikannya, dan lainnya yang bersifat itu bukan makhluk yang Maha Mengetahui, wajar saja kita abai dengan seorang yang padahal melimpah segala sumber dayanya karena ia tercover dengan 'sesuatu' yang tidak menghadirkan impresi atau yang membuat bangga dan senang pada diri daya yang bisa berupa ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang yang tercover itu, bisa tertutupi karena kesederhanaan hidup yang ia tonjolkan. Sebagai contoh Kalau manusia bersikap tidak mau tahu akan kenikmatan buah durian bagi para penggemarnya. Akan menganggap buah durian itu suatu hal yang mengerikan dan menyakitkan, karena tampak visual luarnya saja sudah begitu. Tapi kalau rasa ingin tahu itu hadir, kita cari tahu apa isi dibalik "kengerian" buah durian. Dan bagi yang memiliki selera yang pas dengan durian, ia malah jadi tahu bahwa buah durian yang ia anggap selama ini mengerikan ini, ternyata isinya seperti manusia. Kalau kita belum menelusuri "isi" manusia dan hanya menilai "cangkang" nya saja. Kita tidak akan menemukan arti filosofis keberhargaan diri manusia perjalanan panjang nan perih untuk menguasai hal ini. Dimana kita merasakan kecewa karena dianggap sebagai seorang yang tak penting, dan merasakan penyesalan karena telah menganggap seorang itu tidak penting. Isi seseorang tersebut bisa berupa Karakter yang menjiwai dan juga Ilmu pengetahuan yang luas, dan hal-hal lainnya yang bersifat Ruhani. Jangan mau tertipu oleh tampilan visual jasmaninya saja, siapa tahu seorang yang kita anggap tak penting itu malah menyelamatkan hidup kita, melalui doa-doa dan pertolongan tak disangka-sangka yang kita tidak prasangka itu menyesatkan. Jadilah seorang yang kritis, dengan menggali kebenaran karena ketidak tahuan 22 April 2022. Video Pilihan
QuoteQuoteQuoteSEBELUM MELIHAT ISI THREAD INI LEBIH LANJUT MARI SEJENAK MEMBACA BERITA DIBAWAH GANQuoteQuote“Don’t judge a book by its cover atau yang biasa diartikan "Jangan menilai orang hanya dari luarnya saja tapi juga dalamnya".Nasehat ini sudah sangat kita kenal sejak lama, kita pun sangat fasih diingatkan untuk tidak menilai orang sekedar dari tampilan yang terlihat, seperti cara berpakaian kita juga jangan menilai berdasarkan tindak tanduk, bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara bicara, dan sebagainya, pokoknya sesuatu yang tampak kasat mata mesti melihat ”dalamnya”, yaitu kepribadian, kemampuan, pengetahuan, sifat dan hal-hal lain yang barangkali tidak langsung yang sangat bijak, tapi apa mudah untuk betul-betul bebas dari kecenderungan menilai apa yang tampil di luar? Pepatah tersebut sepertinya layak diberikan kepada pemilik dan karyawan sebuah showroom jual - beli mobil Isuzu di kota baikod, Filipina Pemilik dan karyawan showroom tersebut mengabaikan seorang pengusaha restoran yang hendak membeli sebuah truk Isuzu DMAX. Saat memasuki showroom tersebut pengusaha restoran yang bernama Reinhard Celis heran dan bingung ketika tak ada satupun karyawan showroom ia sempat dimarahi oleh sejumlah karyawan. Melihat perlakuan buruk yang ia terima. Reinhard yang juga merupakan seorang chef langsung sadar bahwa pakaiannya dianggap tidak layak untuk masuk ke showroom mobil itu. Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon bank dan memesan sebuah mobil Mitsubishi hitungan beberapa jam, ia mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mudah. Dilansir Viral4real, Rabu 7/7/2015 pemilik dan karyawan showroom tersebut dilaporkan terkejut dan malu. Ini setelah memperlakukan calon pembeli dan menyadari kesalahan mereka yang telah salah menilai baca berita diatas gan, Mari lanjut ke isi thread utamaQuoteKejadian diatas sangat sering terjadi di kehidupan sehari hari kita gan,agan dan aganwati pasti pernah mengalami kejadian seperti yang diberitakan diatas. Baik ketika agan dan aganwati menilai seseorang dari penampilan yang terlihat oleh mata saja ataupun ketika agan dan aganwati dipandang oleh orang lain dari penampilan atau yang tampak oleh mata tanpa berusaha menilai yang tidak tampak oleh mata. Jujur saja kita sebagai manusia biasa terkadang masih menilai seseorang dari penampilan luarnya saja, Hanya karena penampilan luar yang memberi kesan negatif kita terkadang tanpa kita sadari mempunya kebiasaan buruk yaitu menilai dan menghakimi orang lain tanpa mau mengetahui lebih dalam tentang seseorang yang kita berikan penilaian negatif. Memang sangat manusiawi jika bertemu dengan orang pertama kali, memberi penilian terhadap penampilan orang adalah hal yang sering sulit dihindari. Mulai dari warna baju yang tidak matching, dandanan yang menor, atau gaya bicara yang medok dan lucu sering kita jadikan bahan penilaian. Padahal sejak dulu kita sudah tahu, menilai hanya dari penampilan sebenarnya merampas kesempatan kita mengenal pribadi seseorang yang sebenarnya Tak dapat dipungkiri, saat bertemu bertemu orang lain cara pertama yang paling mudah dilakukan untuk memberi penilaian adalah dengan melihat penampilannya. Ketika melihat perempuan yang keluar hanya dengan menggunakan hot pants. kita bisa jadi dengan mudah melabelinya dengan sebutan “murahan” !. Apalagi jika perempuan tersebut terlihat punya banyak teman pria, penilaian negatif pun dengan mudah kita lekatkan pada orang yang bersangkutan. Kebiasaan ini mungkin tanpa sadar kerap kali kita lakukan. Kita yang katanya muda dan berpikiran terbuka, menilai orang lain hanya dari sekilas pandang. Mungkin sebagai manusia kita lupa, bahwa setiap manusia punya sisi berbeda. Dengan hanya menggantungkan kemampuan indera pengelihatan, kita bisa dengan gampangnya memberi tanggapan. Meskipun Tuhan memberikan kita kedua belah mata yang sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya, tapi mata tetaplah mata yang hanya bisa melihat sisi permukaan saja. Mata kita bukan alat bor yang bisa menelusuri sisi terdalam dari orang lain. Indera pengelihatan kita yang satu ini memiliki keterbatasannya sendiri. Isi hati dan kepribadian seseorang adalah sisi yang tidak bisa ia telusuri. Karena itu rasanya terlalu cepat bila kita menilai orang lain hanya dari pertemuan singkat. Tanpa bermaksud menggurui, memberi penilaian dengan hanya menggantungkan pada penampilan terasa terlalu dini. Kita butuh waktu untuk mendalami sisi personaliti seseorang. Mereka yang dari luar terlihat dingin bisa jadi memiliki ketulusan yang belum terselami. Sebaliknya, orang yang dari luar terasa menyenangkan mungkin saja di dalamnya punya sifat yang sebetulnya menjengkelkan. Kita bukan malaikat yang tahu semua hal kan? Harus diakui sulit memang kita melepaskan sepenuhnya kebiasaan melihat dari orang lain dari penampilan. Selalu ada masa di mana kita menumpukan pendapat dari sesuatu yang bisa terlihat. Akan tetapi, ada baiknya sebelum kita memberi penilaian, luangkan waktu terlebih dahulu mengenali orang dari bagian lainnya. Mulailah melatih diri untuk mau menyelami sisi terdalam dari seseorang. Ketika kita membiasakan diri untuk tidak terpaku menilai orang lain dari sisi luarnya saja, sesungguhnya akan ada banyak keuntungan yang kita dapatkan. Keuntungan tersebut adalah kesempatan untuk mengenali orang secara lebih dalam. Selalu ada kejutan yang kita dapatkan ketika memutuskan untuk mengenal orang lain secara lebih mendetail . Seseorang yang pada awalnya kita nilai biasa-biasa saja, bisa jadi justru memiliki sisi yang begitu istimewa di dalam Agar Mampu Melihat Orang Lain Tanpa Melihat Cover/Penampilan Luarnya SajaMerubah Cara PandangQuoteMengubah cara pandang jelas bukan sesuatu yang gampang. Tapi, bukan berarti tidak bisa kita lakukan. Dengan kemauan yang kuat, pelan-pelan kita dapat merubah arah pemikiran. Dari yang tadinya sibuk menilai orang dari kemasan luar menjadi lebih detail dengan sisi terdalam. Kuncinya? Tantang dirimu. Ketika kamu menyimpulkan sesuatu, tanyakanlah pada diri sendiri “Benarkah kesimpulan yang baru aku buat ini? Logiskah alur pemikiranku? Atau semua itu hanya prasangka dan aku sudah tak sengaja menjadikan orang lain korbannya?” Selalu ada sisi baik dari setiap insan meski penampilan luarnya tidaklah menyenangkan. Kamu, saya, dan mereka memiliki porsi yang sama untuk dinilai dengan lebih baik lagi. Tuhan itu luar biasa; dan tidak ada manusia yang diciptakan-Nya dengan Agan Aganwati merasa Thread ini Bermaanfaat Tolong Bantu jadi Rekomendasi HT Link DibawahQuoteJANGAN LUPA RATE 5, CENDOL SAMA KOMENTNYA GAN Quote Pengalaman Agan Aganwati QuoteOriginal Posted By juga pernah dianggap gitu gan di salah satu stand pameran komputer,ane pake sendal jepit dan baju yg lusuh. ane ke pameran komputer itu memang rencananya mau ngerakit pc baru, dan setelah melihat-lihat,masuklah ane ke salah satu stand yg cukup besar disitu,keadaan di stand tsb tidak terlalu ramai alias sedang2 aja,tapi sampai sekitar 15 menitan ane di dalem situ ga ada satu pun penjaga stand yg melayani ane,entah 3 penjaga stand disana kaya males bgt ngelayanin ane,trus ane panggil mas2nya,dia nyamperin dan langsung tanya "mau beli apa?",ane bilang mau rakit pc mas,dia langsung nawarin ane pc bekas spek paling rendah ditempat itu gan...,waduh dalem hati ane kok gini amat ya pelayanannya,trus ga lama tu penjaganya langsung ngeloyor entah kemana...etdah ane ditinggal gitu aja gan ga beberapa lama dateng lagi orang,dan ternyata itu pemiliknya gan,masih muda umurnya,bersih,dan ramah banget nyapa ane,dia tanya bisa dibantu apa....wah hati ane yg tadinya gondok dgn pelayanan anak buahnya seketika itu langsung hilang,ya langsung aja ane minta rakit pc sama dia,dan total pc yg ane rakit waktu itu sekitar 9jutaan,dan setelah ane bayar baru ane ceritain kelakuan anak buahnya yg tadi,dia minta maaf. ya ane sih cuma berharap semua orang jangan terlalu cepat menilai buruk seseorang sebelum kita bener2 tau siapa dia sebenarnya... di amerika ada orang yg sehari2nya berdandan ala anak punk,dengan tatto di beberapa bagian tubuhnya yg bikin beberapa orang yg ngeliat langsung menilai dia itu sampah masyarakat dsb,tetapi ternyata pekerjaan aslinya adalah seorang dokter bedah terbaik di salah satu rumah sakit,dan mungkin aja suatu saat nanti orang yg menilai dia sampah masyarakat itu hidupnya akan diselamatkan oleh sang dokter bertato tersebut.... 09-07-2015 0625
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Catatan Tulisan ini akan sangat panjang, tapi saya enggan memotongnya karena akan mengurangi esensinya. Jadi silakan tutup saja kalau ragu membaca tulisan panjang nan berliku, atau siapkan bantal supaya bisa tertidur nyenyak sehabis membaca tulisan ini......Hahahaha!*** Kalimat don’t judge the book by its cover sudah sangat sering kita dengar. Pengajaran seupaya kita tidak menilai orang dari tampak luarnya saja sudah begitu sering kita terima, dan selalu diulang-ulang sepanjang masa. Nasehat yang mengajak kita supaya jangan melihat dari bungkusnya saja melainkan isinya. Pertanyaan sederhananya adalah apakah kita lalu kemudian mudah untuk mempratekkannya? Belum tentu. Sangat sering, dalam hal apapun, kita justru langsung cepat-cepat menilai seseorangdari apa yang nampak oleh mata kita. Seketika secepat kita langsung bergunjing dan menilai seseorang begitu melihat tampilan luarnya seperti apa. Kadang kita menilai orang hanya dari tampilan luarnya saja, bukan dari perbuatannya, atau apa yang ada dalam hati orang tersebut. Melihat orang berpakaian rombeng, kita cap dia itu miskin dan pengemis, peminta-minta. Melihat orang pakai baju bagus dan mentereng, kita cap dia itu kaya dan sombong, sok banyak duit. Lalu ada orang bicara keras dan kasar, kita serta merta cap dia itu tidak berakhlak dan orangnya tidak baik. Ketika ada kawan pendiam dan tak banyak bersuara, kita cap dia bodoh dan dungu, atau sok alim?Saya punya beberapa pengalaman yang sangat berarti, yang begitu dalam mengajarkan saya untuk tidak boleh menilai orang dan menjustifikasi orang tersebut secepat membalikkan telapak tangan. Mengajarkan saya untuk tidak menilai orang lain hanya dari apa yang kita lihat semata. Dalamnya laut bisa diukur, namun isi hati orang siapa yang tau? Kan begitu. Jujur saja, saya beberapa kali gagal mempratikkan hal itu. Terkadang kita terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum tentu benar Cousins, seorang wartawan politik, penulis, professor dan juga sebagai pengacara perdamaian dunia pernah suatu kali mengatakan begini, “Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati dalam sanubari sementara kita masih hidup...”Bagi saya, kata-kata itu teramat benar. Salah satu kematian paling mengerikan adalah bila nurani kita sudah mati, sehingga kita menjadi amat gampang memvonis atau menilai orang lain tanpa dasar yang jelas serta akurat lalu kemudian membuly dan memfitnah orang tersebut. Dugaan yang bisa jadi keliru itu lantas kemudian menjadikan kita cakap ber-negative thinking terhadap orang Sebagai Guru Terbaik Lebih dari sepuluh tahun saya bekerja di negeri Paman Sam. Negeri yang kata orang berlimpah susu dan madu. Tentu saja saya amat mensyukuri apa yang saya alami dan jalani di negeri orang itu. Sebab ada begitu banyak hal positif yang saya walaupun saya harus berlelah-lelah, meskipun saya harus menjalani semuanya sendirian, saya tetap mensyukurinya. Karena apa? Karena ternyata kemandirian itu akhirnya tertanam indah dalam jiwa dan diri saya. Punya sikap tahan banting’, kuat, serta pantang menyerah. Bagaikan seorang pernah punya pengalaman sangat berat ketika baru pertama kali menjajal New Jersey. Sekitar enam bulan pertama di Amerika memang saya langsung tinggal di Michigan, salah satu negara bagian di Amerika yang masih sangat kurang orang Indonesianya. Di state ini saya tinggal lumayan lama, lebih setengah setahun. Setelah puas’ menikmati kehidupan penuh makna di Michigan, saya akhirnya mesti pindah ke New Jersey NJ. Sebelum berangkat ke NJ kawan-kawan saya di Michigan mengatakan dengan tatapan meyakinkan selamat berjuang’. Saya tanya kenapa? Mereka bilang selamat berjuang’ oleh karena menurut mereka kehidupan di NJ akan sangat berbeda dibanding di Michigan. Jauh beda. 1 2 3 4 5 Lihat Humaniora Selengkapnya
Setiap orang pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat seseorang itu tidak bisa dinilai hanya dari parasnya saja. Jika belum pernah berinteraksi dengannya, jangan pernah sesekali menyimpulkan dia itu seperti apa. Terkadang kamu perlu berkenalan dan terlibat sesuatu dengannya jika ingin menentukan bagaimana orang lain dari luarnya saja itu kurang akurat dan hanya menimbulkan prasangka buruk. Apakah kamu sering menilai orang lain dari luarnya saja? Jika iya, ceoat-cepatlah berhenti dalam mekakukan hal demikian. Ada beberapa hal yang didapat jika menilai orang lain dari luarnya. Untuk penjelasannya, simak pembahasannya berikut Kamu tidak akan tahu bagaimana sifat aslinyaIlustrasi mengobrol maySifat asli seseorang itu bisa terbaca jika kamu sudah berinteraksi cukup lama dengannya. Jika menilai orang dari luarnya saja, hal tersebut hanya akan membuatmu cepat menyimpulkan sesuatu. Dengan adanya hal itu, kamu pasti akan menjauhinya sebab tidak cocok dengan pola hal itu terjadi, kamu tidak akan pernah tahu bagaimana dia yang asli. Maka dari itu mulai sekarang stop melakukan hal gegabah seperti demikian, ya!2. Kamu akan susah mendapatkan teman baruIlustrasi merenung singhSetiap orang memang dituntut untuk selalu mencari teman baru. Untuk mendapatkan hal tersebut, kamu harus memiliki keterampilan berkenalan dengan baik. Kamu harus mengelola cara berkomunikasi dan sikapmu agar orang lain mau berteman denganmu. Namun jika sering menilai orang lain dari luarnya saja, hal tersebut akan sulit pasti cenderung pilih-pilih untuk mencari teman yang satu visi denganmu. Kamu akan cenderung cepat menyimpulkan sehingga orang tersebut sudah diseleksi untuk tidak jadi temanmu. Dengan adanya hal tersebut, percayalah bahwa circle pertemanamu hanya sebatas di situ saja. Baca Juga 5 Penyebab Orang-orang Cenderung Menjauhi Kamu, Perlu Evaluasi Diri 3. Hidupmu akan selalu dipenuhi prasangka Ilustrasi merenung BOLOVTSOVAMenilai orang lain dari luarnya saja hanya akan menimbulkan prasangka. Kebiasaan tersebut pasti akan terbawa dalam kehidupanmu sehari-hari. Kamu pasti akan senantiasa bertanya-tanya terkait hal yang menurutmu patut dicurigai. Padahal terkadang kamu gak selalu harus menggunakan dalam menjalani kehidupan bersosial, kamu harus bersikap sopan dengan tidak mudah menyimpulkan bagaimana sifat orang lain. Mulai sekarang cobalah belajar tidak cepat menyimpulkan sesuatu jika buktinya belum Kamu akan susah membaur di lingkungan baruIlustrasi merenung paredesSelain susah mendapatkan teman, kamu akan kesulitan untuk membaur di lingkungan baru. Hal itu karena prasangka yang terus-terusan kamu tanamkan dalam diri sehingga membuatmu enggan untuk beradaptasi. Dengan adanya hal tersebut, kenyamananmu di lingkungan baru pasti akan ditangguhkan. Lambat laun kamu pasti ingin pergi dari lingkungan tersebut karena tidak bisa Kamu akan menyesal jika kebenaran terungkapIlustrasi mengobrol burtonMenilai orang lain dari luarnya saja tidak akan memberikan jawaban yang mutlak. Apalagi ketika kebenaran sifat orang lain yang sangat melenceng dari dugaanmu, kamu pasti akan menyesalinya. Kamu akan beranggapan bahwa dugaan negatifmu itu terlalu akan terdorong munculnya rasa bersalah sehingga ada keinginan kuat untuk meminta maaf. Yang kamu dapatkan pada kejadian tersebut hanyalah rasa malu. Dia mungkin saja memaafkan penilaian burukmu namun harga dirimu akan kelima hal buruk di atas, apakah kamu masih ingin tetap menilai orang lain dari luarnya saja? Sebelum menemukan jawaban sebenarnya, jangan pernah berprasangka buruk hanya karena melihat cover-nya saja. Baca Juga Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosial IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Dalam bersosialisasi maupun berinteraksi sosial dengan masyarakat, penting sekali kita tidak melihat fisiknya saja tetapi penting sekali jeli dalam melihat watak, karakter maupun sikap seseorang. Jangan sampai kita salah menilai sehingga mengakibatkan orang lain sakit hati. Penting sekali kita mencermati terlebih dahulu dan mendalami seseorang, sehingga tidak menilai dari fisik dan sekilasnya saja. Jangan sampai kita hanya menilai orang dari luarnya saja karena hal itu tidaklah baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, perlu kita ketahui empat alasan jangan pernah menilai orang dari luarnya saja. 1. Tampilan luar bukanlah karakter seseorang Harus diketahui bahwa menilai seseorang tidak hanya dari tampilan luar tetapi haruslah dengan cara mengenal lebih dalam. Fisik seseorang yang sepertinya menakutkan tetapi belum tentu karakternya keras dan kejam. Maka dari itu, tampilan luar seseorang bukanlah bagian dari watak dan karakternya. Sebaiknya berkenalan dulu lebih dalam. 2. Jangan sampai tertipu Melihat tampilan luar saja, sangat mungkin menipu kita. Banyak orang yang beranggapan buruk terhadap tampilan pakaian dan wajah seseorang yang lain dari orang pada umumnya, tetapi sebenarnya dia baik jika kita bisa mencermati lebih dalam. Banyak orang yang termakan oleh omongan-omongan orang lain. Misalnya salah seorang mengatakan si dia merupakan orang yang jahat padahal faktanya tidak. Hal tersebut telah menipu orang lain. 3. Menghindari terjadinya permusuhan Coba kita bayangkan, bagaimana bila seseorang itu termakan omongan negatif orang lain padahal itu bukanlah kebenaran. Maka, yang terjadi adalah sakit hati dan muncullah permusuhan. Sebab itulah, jangan pernah menilai orang dari fisiknya saja tetapi tetap setia dalam tugas dan jabatan. 4. Mencegah kecurigaan atau prasangka buruk Terlalu berbahaya ketika kita menaruh kecurigaan atau prasangka buruk terhadap orang lain hanya karena dia orang yang bicaranya kuat dan terlihat menyeramkan. Kita diajak untuk tidak melihat dari sisi fisik tetapi harus secara keseluruhan agar tidak ada kecurigaan atau prasangka buruk terjadi. Karena itulah, sudah sepantasnya kita semakin baik menilai orang lain dan berpikir positif. Dengan adanya empat alasan tersebut, sebaiknya kita tidak menilai orang lain dari luarnya saja. Hal tersebut agar kita tidak berpikiran negatif lagi.
jangan melihat orang dari luarnya saja